THE ULTIMATE GUIDE TO KOTA TUA

The Ultimate Guide To kota tua

The Ultimate Guide To kota tua

Blog Article

Correct dat, Jakarta may not present you with a persuasive purpose to linger, but for those who find yourself passing through, make sure to go to Kota Tua. This historic location is probably the city’s handful of truly worthwhile tourist attractions to put in your Jakarta itinerary.

You are utilizing a browser that may not supported by Fb, so we've redirected you to definitely a less complicated Model to give you the very best knowledge.

After the tea was steeped, she demonstrated how to hold the teacups – balancing them on our index, Center, and ring fingers with the thumb and pinky touching.

“Ada perkembangan baru. Dulu mereka hidup dalam komunitas dan tidak berbeda satu dengan lain. Masyarakat jadi lebih terbuka. Keterbukaan itu merupakan faktor adaptasi mereka dan bersosialisasi.”

Pantjoran Tea Household memiliki dua lantai. Lantai atas khusus untuk tamu yang melakukan reservasi terlebih dahulu. Ada menu yang bisa Anda pilih di sini seperti fishmaw soup, ayam kung po, sapi lada hitam, aneka seafood dan lainnya.

Kadang memang perlu untuk masuk ke gang-gang sempit dan pengap demi sebuah sajian. Tentu bukan tanpa sebab jika harus repot-repot seperti ini demi menyicip sebuah sajian, pastilah sajian yang menorehkan kenangan.

Adapun Pecinan Glodok memiliki banyak bangunan atau tempat dengan arsitektur unik dan ornamen-ornamen China yang memiliki daya tarik wisata, seperti pusat perbelanjaan dan wisata kuliner.

Just a couple hundred meters down the road, you’ll get to Gang Gloria, an alleyway chockablock with Chinese foodstuff and colourful personas.

Di sisi lain, Petak Sembilan seperti kawasan Glodok lainnya, juga menyimpan sejarah dan cerita dari masa lalu yang tidak boleh terlupakan.

Together with Jakarta’s record, the location also showcases antique home furniture on the 2nd floor, such as the the massive Schepenkast bookcase produced in 1748.

“Koko ini satu-satunya ahli pembuat tulisan kaligrafi China yang tersisa karena tidak ada lagi yang meneruskan,” ujar Ara, memperkenalkan bapak-bapak tua yang menjaga toko itu seorang diri.

They were being Completely delectable. Washed down which has a glass of iced tea, we ended up emotion extremely happy by this place within our culinary tour!

Laksa Lao Hoe ini bagi Ci Linda adalah upaya berdaya di masa tua, tidak mau menyerah website dengan umur dan pikiran yang pikun, bersama suaminya yang berusia seventy three tahun Ci Linda mengelola warung ini. Adik dan Kakak Linda pun turut mengelola warung ini, semua sudah lanjut usia.

Warung ini ramai setiap hari, Lao Hoe hanya tutup pada hari kamis. Alasannya untuk istirahat, tenaga-tenaga sepuh yang mengelola warung Laksa ini membutuhkan waktu istirahat setiap minggunya.

Report this page